Baru



Gue bersyukur, akhirnya gue bebas dari sekolah gue yang namanya ACSI. Gue sebenarnya menikmati hidup gue disana karena gue punya teman-teman yang gila yang pada akhirnya ngebuat gue gila juga. Gue dulu anaknya waras, baik hati, suka menabung dan tidak sombong. Tapi setelah gue ketemu teman-teman baru, gue jadi gila. Ini karena mereka orangnya liar banget, seliar kuda yang ngebet nikah tapi nggak ada cewek yang mau kawin sama dia. Gue juga punya guru bisnis yang agak nggak waras yang dimana waktu dia ngajar ngebuat gue gila. Kenapa gue bisa gila? Karena kalau beliau ngejelasin kayak orang kumur-kumur dan gue nggak ngerti apa-apa yang dia jelasin.

Gue sekarang sekolah di sekolah yang nggak terkenal dimana orang Singapore sampai nggak mau masuk sekolah disini. Gue bersyukur akhirnya gue bisa menikmati suasana baru dan bakal dapat pengalaman baru tanpa teman-teman gue yang gila. Kegilaan gue bakalan terus ada kalo gue hangout terus sama mereka. Tapi sampai sekarang pun gue masih hangout sama mereka walaupun beda sekolah. Jadi, gue piker kalau kegilaan dalam diri nggak bakalan bisa pergi dalam diri gue.

Sekolah baru, baju baru, celana baru, sepatu baru, celana dalam baru dan pacar baru. Untuk pacar baru, gue masih dalam proses. Bukan berarti gue di sekolah baru, terus gue langsung dapat pacar baru. Di sekolah lama gue dulu aja gue nggak dapat pacar. Mungkin memang nasib cewek-cewek di sekolah lama gue agak beruntung, jadinya mereka nggak ngerasain horornya jadi pacar gue.

Gue selalu berharap sama sekolah baru gue yang sekarang supaya gue dapat pengalaman dan suasana baru. Ini karena gue orangnya cepat banget bosan. Bukan berarti kalau gue bosan terus gue bisa ganti sekolah seenak udel gue. Gue harus pikir matang-matang sebelum gue bisa pindah. Tapi seumur hidup gue, gue belum pernah pindah sekolah karena bosan. Gue belum pernah klarena gue nggak dibolehin sama bokap gue.

Bokap gue pernah bilang,”Jangan pernah sia-siakan kesempatan yang diberikan oleh sekolahmu yang sekarang untuk kamu. Belum tentu juga sekolah yang baru bakalan lebih baik”.

Gue mikir bokap gue ada benarnya juga. Ini juga bisa berlaku bagi kalian-kalian yang lagi bosan sama pacar lu dan berharap dapat pacar baru yang lebih baik. Itu artinya kalian nggak bisa bersyukur dan menghargai pacar lu. Mungkin aja pacar lu sudah memberikan upaya yang terbaik untuk membuatmu senang. Cuma lu mungkin kurang menghargai usahanya.

Sekolah baru artinya teman baru atau kenalan baru. Banyak orang-orang cukup aneh yang bisa gue temui di sekolah ini. Ini karena gue liat teman-teman kelihatan tua-tua semua. Mereka keliatan kayak umur 27 tahunan lebih. Gue baru nyadar, gue nyasar. Akhirnya gue pun muter-muter lagi untuk cari kelas gue dimana. Ini sekolah gede banget. Gue mungkin sudah mutar-mutar sekolah ini lebih dari 10KM. Gue keringetan. Ketek gue sampai nangis. Bulu dada gue tiba-tiba jadi panjang walaupun cuma sehelai.

Akhirnya gue bisa ketemu dimana kelas gue yang benar. Murid-muridnya keliatan seumuran gue semua. Gue duduk dengan manisnya. Pantat gue pun hepi

Dengan kebingungan, salah satu murid dari kelas itu tanya ke gue,”lo dari mana ya? Gue belum pernah liat muka lu sebelumnya? Lo yakin nggak salah kelas?”

“Gue dari kelas T06. Ini benar kelas T06 kan?”, tanya gue dengan muka seperempat ganteng.

“Ini kelas T02. Lo salah kelas”, balas dia

Betis gue marah. Pantat gue marah. Perut gue pun tiba-tiba ikutan marah gara-gara nggak gue kasih makan. Gue tau, ini salah gue.

Gue pun lari dan cari dimana kelas gue. Untungnya gue nggak lari dari kenyataan, kayak orang galau aja. Akhirnya gue berhasil ketemu dimana kelas gue. Kelas berjalan normal, tapi otak gue berjalan nggak normal karena gue nggak ngerti apa-apa sama yang dijelasin oleh profesornya.

Waktu terus berlalu, gue mulai kenal satu persatu orang-orang di kelas gue. Mulai dari yang gila sampai gila banget. Ternyata gue di tempatin di kelas yang nggak normal. Gue sebenarnya senang-senang aja karena gue udah terlatih di sekolah gue yang lama yang dimana banyak orang gilanya.

Di setiap tempat baru, pasti kita dapat teman baru. Itu sudah pasti. Mungkin cuma satu atau dua yang bisa jadi teman lo. Tapi itu sama sekali bukan masalah karena yang penting ada teman yang baik dan tulus tanpa mengharapkan apapun dari lo. Ada beberapa orang yang berpura-pura jadi teman lo karena dia mengharapkan sesuatu dari lo. Gue bersyukur, gue belom pernah sama sekali ketemu orang kayak gini.

Nggak cuma teman baru saja yang bisa lo dapat di sekolah baru. Gebetan baru pun juga pasti dapat. Kecuali lo orangnya pemalu banget sampai-sampai say hello ke cewek saja nggak berani. Mungkin untuk sebagian orang, cewek itu makhluk yang mengerikan. Gue sih setuju. Mereka itu bukan mengerikan saja tapi juga susah dimengerti dan ditebak. Mood mereka juga terkadang bisa gonta-ganti dengan cepat. Mungkin cuma dalam waktu 5 menit, mood mereka bisa saja berubah. Belom lagi kalau mereka lagi PMS, gue milih pergi daripada dekat-dekat sama mereka karena gue takut banget di banting sama mereka. Tapi, walaupun cewek itu makhluk yang susah dimengerti, sudah khodratnya sebagai laki-laki kita tetap bakalan suka sama perempuan, kecuali lo homo atau maho.

Gue termasuk orang yang susah jatuh cinta. Tapi sekalinya gue jatuh cinta, gue bakalan menggila. Bukan menggila terus jadi orang gila tapi lebih tepatnya menggila karena sering galau sendiri di kamar. Untungnya kamar gue punya tempat yang enak untuk ngegalau.

Gue tipe orang yang membedakan antara “suka” dan “jatuh cinta”. Gue orang yang gampang banget untuk suka sama seseorang. Maksud gue tentang “suka” itu nggak jauh dari luarnya saja atau karena wajah cantik yang dia punya. Tapi untuk jatuh cinta itu beda, ini makhluk bisa tiba-tiba mucul di hati gue kapan aja tanpa ada alasan apapun. Mau muka cantik atau jelek, orangnya ngeselin atau gimana pun, rasa jatuh cinta ke cewek bisa aja muncul di gue kapan aja. Tapi ini sangatlah jarang terjadi di gue. Tapi nggak tau kenapa, akhir-akhir ini, makhluk ini mulai muncul lagi di gue.

Tapi untuk kali mungkin sedikit beda. Gue bakalan butuh waktu sebelum gue bisa ngomong,” Gue sayang lo”.

Blogger Template by Blogcrowds